Selasa, 07 April 2015

ROUTER (Gateway Server)


Pengertian
Router adalah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melelui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya,melalui proses yaitu Routing.
Cara Kerja
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:



Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0
  • Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.
  • Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain.
  • Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer.
Sumber : http://kataku.heck.in/atikel-tentang-router.xhtml
Konfigurasi
Tahapan-tahap "konfigurasi Routing Static Pada Linux Debian" adalah sebagai berikut :

1.                  Tahap pertama buka terminal linux Debian anda. Kemudian masuk sebagai root dengan cara mengetikkan perintah
su                           
pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini .


2.                  Edit konfigurasi file network interface linux Debian anda, dengan cara mengetikkan perintah
nano /etc/network/interface
pada terminal linux anda seperti gambar di bawah ini  


3.                  Aturlah konfigurasi IP Address network interface sesuai kebutuhan anda, pada pembahasan kali ini kita mengggunakaan 3 buah network interface yaitu eth0eth1, dan eth2. Maka untuk memberikan IP Address pada ketiga network interface tersebut secara static dengan cara mengisikan konfigurasi seperti berikut :
                   #eth0
                   auto eth0
                   iface eth0 inet static
                  address 192.168.10.1
                   netmask 255.255.255.0
                   network 192.168.10.0
                   broadcast 192.168.10.255
                  
                   #eth1
                   auto eth1
                   iface eth1 inet static
                   address 192.168.50.1
                   netmask 255.255.255.0
                   network 192.168.50.0
                   broadcast 192.168.50.255
                  
                   #eth2
                   auto eth2
                   iafce eth2 inet static
                   address 192.168.80.1
                   netmask 255.255.255.0
                   network 192.168.80.0
                   broadcast 192.168.80.255
Pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.  


4.                  Setelah itu save konfigurasi file interface tersebut dengan menekan tombol ctrl  dengan nama yang sama, seperti gambar di bawah ini.  


5.                  Untuk mengaktifkan konfigurasi IP Address pada masing network interface yang telah kita atur tadi. Maka restart terlbih dahulu service networking dengan cara mengetikkan perintah
/etc/init.d/networking restart
pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.  


6.                  Ceklah konfigurasi ke tiga interface yang telah anda setting tadi dengan cara mengetikkan perintah
ifconfig eth0 && ifconfig eth1 && ifconfig eth1
pada terminal linux Debian seperti gambar di bawah ini.  


7.                  Lihat konfigurasi routing table yang telah diterapkan dengan mengetikkan perintah
router -n
pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.


8.                  Untuk melewatkan paket IP Address yang berbeda network pada setiap interface jaringan dari satu port ke port lain. Maka service ip forwading perlu di atur. File konfigurasinya terletak pada directory /proc/sys/net/ipv4 dengan mengetikkan perintah
nano /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.  


9.                  Isikan nilai "1" , kemudian save konfigurasinya seperti gambar di bawah ini.


10.              Untuk mencek nilai konfigurasi file ip_forward yang telah di setting tadi maka ketikkan perintah
cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.
  

 11.              Untuk mengaktifkan service ip forwarding yang telah di setting tadi maka ketikkan perintah
sysctl -p
pada terminal linux Debian anda seperti gambar di bawah ini.
  

12.              Konfigurasi IP Address pada network interface client 1 Linux Ubuntu adalah :
                   #interface eth0
                   auto eth0
                   iface eth0 inet static
                   address 192.168.10.2
                   netmask 255.255.255.0
                   network 192.168.10.0
                   broadcast 192.168.10.255
                   gateway 192.168.10.1
Seperti pada gambar di bawah ini. 


13.              Konfigurasi IP Address pada network interface client 2yaitu windows XP seperti gambar berikut.

14.              Berikut settingan IP address untuk network interfaceclient 3 yaitu Linux CentOS.  


15.              Melakukan pengujian koneksi dari Linux Debian PC Router kepada ketiga client dengan cara melakukan "ping" terhadap masing-masing IP Address client seperti gambar di bawah ini.


16.              Pengujian koneksi dari client 1 (linux Ubuntu) ke client 2 (windows XP), kemudian ke client 3 (Linux CentOS) yang mempunyai network yang berbeda dengan cara "ping" terhadap IP Address nya masing-masing seperti gambar di bawah ini.

17.              Melakukan pengujian koneksi jaringan dengan cara "ping" dari client 2 (Windows XP) ke client 1 (Linux Ubuntu), selanjutnya ke client 3 (linux CentOS) seperti gambar di bawah ini.


18.              Kemudian melakukan pengujian koneksi jaringan dengan cara "ping" dari client 3 (linux CentOS) ke client 1 (Linux Ubuntu), selanjutnya ke client 2 (Windows XP) seperti gambar di bawah ini.


Sumber :http://fsuciwulan.blogspot.com/p/instalasi-dan-konfigurasi-pc-router.html


NTP


Pengertian NTP Server



Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data. NTP menggunakan UDP pada port 123 sebagai lapisan transport. Ini dirancang khusus untuk melawan efek variabel laten dengan menggunakan jitter buffer. NTP juga mengacu pada referensi implementasi software yang didistribusikan oleh Proyek Pelayanan Publik NTP. 

Network Time Protocol (NTP) berfungsi untuk mensingkronkan waktu client dengan server, supaya waktu atau jam dapat sama persis. NTP berjalan pada protocol UDP, yang bersipat ringan dan unreliable. NTP Server sangat berperan penting jika jumlah computer sudah melampaui batas, agar semua waktu berjalan serentak pada setiap computer.
            Sebelum kita kita melakukan instalasi NTP server, kita harus melakukan pengaturan ip address pada interfaces dan juga konfigurasi DNS Server yang nantinya berfungsi untuk memudahkan client dalam mensingkronkan waktu dengan server dengan memasukkan alamat domain saja


Cara Kerja NTP Server



NTP bekerja dengan menggunakan algoritma Marzullo dengan menggunakan referensi skala waktu UTC. Sebuah jaringan NTP biasanya mendapatkan perhitungan waktunya dari sumber waktu yang terpercaya seperti misalnya radio clock atau atomic clock yang terhubung dengan sebuah time server. Komputer ini disebut juga stratum 1. Kemudian jaringan NTP ini akan mendistribusikan perhitungan waktu akurat ini ke dalam jaringan lain dengan protokol NTP yang disebut stratum 2. Komputer dalam jaringan tersebut dapat menyinkronkan jaringan lain yang disebut stratum 3, dan seterusnya sampai stratum 16.
Sebuah NTP client akan melakukan sinkronisasi dengan NTP server dalam sebuah interval pooling yang biasanya berkisar antara 64 sampai 1024 detik. Namun, waktu sinkronisasi ini bisa berubah secara dramatis bergantung kepada kondisi dan keadaan jaringan yang akan digunakannya. NTP menggunakan sistem hirarki dalam bekerja dan melakukan sinkronisasinya. Sistem hirarki ini menggunakan istilah Clock stratum atau strata untuk menggambarkan tingkatan-tingkatannya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebuah perangkat NTP akan secara otomatis memilih perangkat dengan nilai stratum yang paling kecil untuk mendapatkan update pencatatan waktunya. Dengan demikian, maka tidak perlu melakukan mekanisme pemilihan rumit untuk mendapatkan tree dari NTP yang teratur dalam sebuah jaringan besar. Protokol NTP tetap bekerja dengan baik dalam melakukan sinkronisasi antara client dengan server-nya, meskipun melewati berbagai media. Tampaknya NTP tidak membeda-bedakan media cepat, media lambat, media padat, media kosong, dan sebagainya.
Kehebatan NTP ini didapat dari sistem estimasinya yang hebat yang mengandalkan tiga buah variabel kunci yang didapat dari hubungan antara client dan servernya. Ketiga variabel tersebut adalah:
1.     Network delay. Sebagai variabel yang didapat dari lamanya delay yang terjadi dalam media penghubungnya. Variabel ini merupakan kunci terpenting dalam mendapatkan sinkronisasi yang akurat.
2.     Time packets exchange dispersion. Dispersi atau penyebaran terhadap paket-paket sinkronisasi waktu digunakan untuk mengukur kesalahan maksimum dari perhitungan waktu antara kedua node yang berkomunikasi.
3.     Clock offset: Kerugian waktu ini merupakan variabel yang digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan waktu yang ada di client. Koreksi inilah yang akan dibawa dalam sinkronisasi antarkedua perangkat.
NTP memiliki kemampuan untuk menghindari proses sinkronisasi dengan sebuah mesin yang dianggapnya tidak akan bisa akurat. Kemampuan tersebut didasari oleh dua parameter penentu:
      Perangkat NTP tidak akan melakukan sinkronisasi dengan sebuah mesin yang tidak melakukan sinkronisasi waktu dirinya sendiri dengan perangkat manapun. Karena dengan fakta tersebut, ada kemungkinan waktu yang dimilikinya tidak akurat.
     NTP akan melakukan proses komparasi terhadap beberapa perhitungan waktu dari beberapa server. Sebuah perangkat NTP yang memiliki pencatatan waktu yang paling berbeda dengan yang lainnya pasti akan dihindari oleh perangkat-perangkat lainnya, meskipun nilai stratumnya paling rendah daripada mesin yang lain.


Konfigurasi NTP Server


Berikut ini cara setting NTP Server di Debian Squeeze :

1.  Pastikan posisi sudah di root 
2.   Lakukan mounting DVD Debian 6 Disc 1 ( pertama ) dengan mengetikkan apt-cdrom add dan tunggu proses mounting





3.  Lihat settingan waktu pada server saat ini dengan perintah date sehingga muncul seperti


 berikut


4.  Jika settingan tanggal salah lakukan konfigurasi tanggal terlebih dahulu dengan perintah 


date –s <tahun>-<bulan>-<tanggal>.misal date –s 2012-09-21



5.  Setelah menyetting tanggal lakukan konfigurasi waktu ( jam ). Dengan mengetikkan 


perintah date –s <jam>:<menit>:<detik>. Misal date –s 22:23:00



6. Jika waktu sudah dionfigurasi lakukan instalasi paket NTP Server dengan mengetikkan 


apt-get install ntp ntpdate



7.  Tekan Y untuk melanjutkan proses instalasi




8.  Edit file ntp.conf dengan perintah pico /etc/ntp.conf 




9.   Cari bagian seperti berikut, tambahkan tanda pagar dan settingan seperti berikut


10. Cari lagi bagian berikut dan tambahkan tanda pagar untuk tidak mengaktifkan perintah 



11. Cari bagian berikut dan tambahkan settingan




12. Simpan konfigurasi dan keluar dengan menekan tombol Ctrl + X kemudian Y dan Enter


13. Restart paket NTP dengan perintah /etc/init.d/ntp restart




14. Hubungkan antara Server dengan Client lewat NIC yang tertanda eth0. Atur IP Address


 Client pada IP 192.168.1.2/24 melalui menu Start --> Connect to --> Show All 

Connection ---> klik kanan interface --> Properties --> TCP /IP --> Properties 

sehingga seperti gambar berikut



15. Lakukan sinkronisasi waktu server ke client dengan cara meng double klik jam yang ada pada taskbar


16. Pilih Internet Time


17. Ketikkan IP server / nama domain pada isian server dan pilih Update Now untuk melakukan sinkronisasi waktu dengan server




18.  Jika singkronisasi sukses maka konfigurasi telah berhasil
19. Pilih OK  untuk menerapkan waktu yang sudah disingkronisasi tadi
20. Konfigurasi NTP Server telah selesai




Source :


http://jaringan-kabel.blogspot.com/2012/07/ntp-server.html


http://daristkj.blogspot.com/2012/07/ntp-network-time-protocol.html


http://anakwadung.blogspot.com/2013/01/konfigurasi-ntp-server-debian-squeeze.html